Susah tidur atau insomnia merupakan gangguan kesehatan yang harus mendapatkan penanganan yang tepat, karena jika dibiarkan berlarut-larut, akan memengaruhi kesehatan. Nah, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan kebiasaan berikut:

Cobalah untuk menerapkan disiplin waktu tidur. Caranya adalah dengan tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya. Hal ini akan membuat tubuh Anda terbiasa tidur dan bangun di jam yang sama.

Cara cepat tidur selanjutnya adalah dengan mematikan semua alat-alat elektronik, seperti telepon seluler dan tablet, sekitar 1,5 jam sebelum tidur. Jika Anda terbangun di tengah malam, disarankan juga untuk tidak menyalakan ponsel, karena cahaya yang dipancarkan bisa menurunkan produksi hormon melatonin, sehingga membuat tidur Anda terganggu.

Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak terlalu dekat dengan waktu tidur, karena hal ini akan membuat tubuh bekerja ekstra keras untuk memecah lemak, sehingga membuat Anda lebih susah tidur.

Mandi air hangat sebelum tidur di malam hari juga diyakini dapat membuat tubuh lebih rileks, yang akhirnya akan membantu Anda tidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

Mengonsumsi makanan berkarbohidrat dalam jumlah yang cukup beberapa jam sebelum tidur diduga dapat membuat kita terlelap lebih cepat. Hal ini diyakini karena  karbohidrat mampu meningkatkan kadar hormon tryptophan yang membuat Anda lebih mudah mengantuk. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Cara cepat tidur yang bisa Anda lakukan selanjutnya adalah melakukan latihan pernapasan. Caranya, tarik napas melalui hidung selama empat hitungan, tahan napas selama tujuh hitungan, dan buang napas pelan-pelan melalui mulut selama delapan hitungan. Ulangi pola ini sebanyak empat kali.

Jika dilakukan dengan rutin, latihan pernapasan ini diyakini bisa membuat Anda lebih rileks dan lebih mudah untuk tertidur.

Berbagai cara cepat tidur di atas boleh Anda coba saat mengalami kesulitan tidur. Namun jika keluhan susah tidur masih tetap dirasakan, jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sumber : alodokter.com